Menanggapi hal tersebut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (litbangkes) Kementerian Kesehatan (kemenkes), Prof Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), mengatakan dari kacamata penelitian hal tersebut belum pernah terjadi.
Klaim kasus-kasus mengherankan seperti Sinin memang bisa saja muncul, namun kebenarannya harus terbukti.
"Berita itu sebenarnya boleh apa saja tapi kebenarannya harus dibuktikan secara ilmiah. Cara pembuktiannya itu ada dua, satu dari sisi orangnya dan satu lagi dari benda yang diklaim dikeluarkannya itu," kata Tjandra kepadadetikHealth saat dihubungi via telepon, Jumat (7/11/2014).
Dari berita terakhir diketahui pihak RSUD Koja yang memeriksa Sinin tidak menemukan adanya kejanggalan pada anus sang kakek tersebut.
"Nah kan kita sudah lihat hasil dari orangnya, sekarang tinggal dibuktikan dari sisi hasil bendanya itu," tambah Tjandra.
Tjandra mengaku sebagai seorang peneliti, kasus manusia bertelur terlebih lagi dikeluarkan oleh seorang pria adalah hal yang baru baginya. Tidak ada literatur penelitian yang pernah menemukan kasus seperti ini.
"Sekali lagi selama ini tidak ada penjelasan ilmiah untuk itu. Tapi untuk buktinya ya diperiksa saja," tutup Tjandra.
0 Response to "Kasus Kakek Bertelur, Litbang Kemenkes: Belum Ada Penjelasan Ilmiahnya"
Post a Comment